Minggu, 21 Maret 2010

Ujian Audit Perbankan dan Perbankan elektronik part 2

UJIAN

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PERBANKAN

UNIVERSITAS GUNADARMA

Berikut ini adalah performance portfolio keuangan Bank MANDOM dalam periode 3 bulan terakhir. Dana masyarakat yang berhasil dikumpulkan adalah sebesar Rp. 4,567,890,123.00. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari berbagai produknya, dengan komposisi sebesar saving deposit (40%), time deposit (15%) dan demand deposit (45%), sehingga sebagian besar dana yang terkumpul tersebut cenderung tergolong volatile. Sedangkan tingkat bunga setiap produk tersebut masing-masing adalah saving deposit 11%, time deposit 13% dan demand deposit 9%.

Berdasarkan program Know Your Customer menunjukkan bahwa 55% nasabah cenderung menggunakan fasilitas saving deposit hanya sebagai media untuk penerimaan gaji bulanannya. Kemudian, 25% nasabah lainnya cenderung menggunakan fasilitas saving deposit dan demand deposit sebagai media pengelolaan dan penerimaan berbagai dana dari proyek-proyek yang terkait dengan institusi tertentu. Selanjutnya, 15% nasabah lainnya cenderung memanfaatkan produk deposit bank tersebut, karena terkait dengan pelayanan lain yang diberikan oleh bank tersebut, seperti Bank Guarantee, Letter of Credit, Setoran ONH, dan berbagai fasilitas pelayanan lainnya. Sedangkan 5% nasabah lainnya merupakan nasabah corporate yang memanfaatkan produk deposit bank tersebut sebagai alternative media penyimpanan dan media investasi jangka menengah. Sehingga nasabah tersebut merupakan kelompok nasabah prime costumer dengan jumlah akumulasi sebesar 53% dari seluruh total dana yang terkumpul.

Pada periode yang sama produk loan yang berhasil dijual oleh bank tersebut adalah sebesar Rp. 1,234,567,890.00, dengan jumlah yang tersalur untuk investment loan sebesar 15%, commercial loan 25%, personal loan 35%, serta kredit program 15% dan UKM 10%. Sementara itu, pemberian jasa layanan perbankan yang cenderung dimanfaatkan para nasabah didominasi oleh fasilitas Real Time Gross Settlement dan Clearing sebesar 25%, Electronic Fund Transfer sebesar 20%, layanan setoran ONH 15%, Bank Guarantee 10%, Letter of Credit 8% serta 22% sisanya merupakan akumulasi dari berbagai fasilitas lain.

Hasil analisis yang dilakukan oleh manajemen bank menunjukkan bahwa positioning dan daya saing Bank MANDOM dalam industri perbankan cenderung berada di kuadran dua. Sehingga pimpinan Bank MANDOM berencana untuk membentuk divisi baru yaitu divisi Mortgage Banking yang diimplementasikan melalui program increasing wallet service. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan performa dan daya serap loanable fund, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas fee based income.

Jika anda salah seorang eksekutif Bank MANDOM yang menjadi pimpinan project tersebut, maka langkah-langkah riil apa saja yang akan saudara lakukan dalam mengimplementasikan program tersebut ?

Jawab :

Secara umum permasalahan yang dihadapi oleh Bank MANDOM adalah berkutat pada 2 hal yaitu :

1. Bagaimana meningkatkan performa dan daya serap dari loaneble Fund

2. Bagaimana meningkatkan kualitas dan kuantitas fee based income

Oleh karena itu dibutuhkan sebuah strategi khusus untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Permasalahan ini akan diuraikan perbagian:

1. Peningkatan performa dan daya serap dari loaneble fund

Fakta yang mengiringi :

  • Loaneble Fund sebesar Rp. 1,234,567,890.00, dari PT MANDOM tersalur untuk investment loan sebesar 15%, commercial loan 25%, personal loan 35%, serta kredit program 15% dan UKM 10%.
  • Dana masyarakat yang berhasil dikumpulkan adalah sebesar Rp. 4,567,890,123.00 merupakan akumulasi dari berbagai produknya, dengan komposisi sebesar saving deposit (40%), time deposit (15%) dan demand deposit (45%) sehingga sebagian besar dana yang terkumpul tersebut cenderung tergolong volatile. Tingkat bunga setiap produk tersebut masing-masing adalah saving deposit 11%, time deposit 13% dan demand deposit 9%.
  • Sehingga Loan Deposit Ratio dari Bank MANDOM hanya sebesar 27.03%
  • Berdasarkan program Know Your Customer menunjukkan bahwa 55% nasabah cenderung menggunakan fasilitas saving deposit hanya sebagai media untuk penerimaan gaji bulanannya. Kemudian, 25% nasabah lainnya cenderung menggunakan fasilitas saving deposit dan demand deposit sebagai media pengelolaan dan penerimaan berbagai dana dari proyek-proyek yang terkait dengan institusi tertentu

Berdasarkan fakta yang tertampil diatas maka stategi yang dapat direkomendasikan adalah :

  • Menekan tingkat personal loan karena kredit ini digunakan hanya untuk konsumsi personal saja sehingga kredit yang diberikan kurang menambahan entitas kemakmuran dari nasabah.
  • Meningkatkan sektor kredit UKM yang saat ini menjadi sektor terendah dalan loaneble fund Bank MANDOM karena tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini sektor UKM adalah sektor yang mulai menjadi incaran dari Perbankan di Indonesia dan pangsa pasar dari sektor kredit UKM masih sangat besar. Pengalaman krisis ekonomi pada tahun 1998 membuktikan bahwa sektor korporasi tidak tahan banting. Sektor ini banyak memanfaatkan sistem keuangan modern yang sensitif terhadap perubahan kondisi perekonomian dunia. Disamping itu ketergantungan pada bahan impor sebagai komponen utama produksi menyebabkan sektor ini sangat rapuh. Namun tidak demikian halnya yang terjadi pada sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Sektor ini tidak bersinggungan dengan sistem keuangan modern dan mengandalkan bahan lokal sebagai komponen utama produksi. Dengan demikian sektor ini lebih mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis sehingga lebih kuat menghadapi krisis. Seperti pada grafik di bawah ini yang menyatakan bahwa kredit terbesar dimiliki oleh Bank BRI yang sangat intens bergerak di sektor UKM di Indonesia. Melihat keberhasilan Bank BRI maka strategi ini dapat diadopsi pula oleh Bank MANDOM.

  • Melakukan starategi 7P untuk melakukan peningkatan daya SERAP Loaneble Fund bank MANDOM.

Pada dasarnya marketing mix berkutat pada :

ü Place : strategi untuk Place akan lebih baik sedikit meniru apa yang dilakukan oleh Bank BRI yaitu pembuatan kantor cabang yang meluas hingga daerah pedesaaan. Pemilihan lokasi dilakukan dengan menganalisis kebudayaan dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya karena untuk dapat memprediksi perputaran uang di laokasi tersebut apakah potensial atau tidak.

ü Price : melakukan penetapan tingkat suku bunga yang kompetitif dengan melakukan perhitungan Cost Of Fund yang tepat (mencakup pembandingan segala biaya dari Source of fund dengan Use Of Fund).

ü Product : melakukan segementasi produk untuk penyerapan kredit ke masyarakat, misalnya :

    • Pinjaman kredit mikro dengan skala dari Rp 1.000.000 hingga Rp 5.000.000 dengan mengikut sertakan program KUR dalam jenis kredit ini dengan segmentasi Usaha Mikro dan Kecil.
    • Pinjaman kredit small dengan skala Rp 5.000.000 hingga Rp 25.000.000 dengan segementasi Usaha menengah
    • Pinjaman kredit Medium dengan skala Rp 25.000.000 hingga Rp 100.000.000 dengan segmentasi Usaha menengah keatas
    • Pinjaman kredit besar (Large) dengan skala Rp 100.000.000 ketas dengan segmentasi usaha besar dna mengikut sertakan pinjaman proyek besar.

ü Promotion : Promisi adalah hal yang sangat penting karena Promosi adalah lini terdepan perusahaan untuk memperlihatkan “keistimewaannya” kepada masyarakat luas. Promosi yang paling baik adalah dengan menggunakan sistim promosi jaringan seperti MLM, dimana nasabah yang melakukan promosi langsung selain promosi besar yang dilakukan oleh perusahaan. Strategi ini dapat diaplikasikan misal dengan memberikan sebuah insentif khusus bagi nasabah yang mampu mengundang orang lain untuk turut menjadi nasabah yang kemudian melakukan aktifitas kredit (misal 1 nasabah akan mendapatkan insentif Rp 50.000 bila mampu menghadirkan 5 orang untuk menjadi nasabah Bank MANDOM).

ü Physical andundence : Bukti Fisik dapat menjadi sebuah faktor penentu dalam meningkatkan citra dari Perusahaan oleh karena itu Bank MANDOM dalam memberikan kredit harus memperlihatkan bukti fisik yang dapat meningkatkan kepercayaan dari calon nasabah untuk menggunkan jasa kredit dari perusahaan. Misal : gedung yang digunakan oleh Bank MANDOM harus memberikan tampilah daya tarik positif.

ü Prosess : asumsi umum yang menyatakan bahwa masyarakat enggan menggunakan jasa Kredit Bank adalah proses yang rumit, sehingga terkesan memerlukan usaha yang besar dan waktu yang lama untuk mendapatkan Kredit dari Bank, langkah yang harus di lakukan Bank MANDOM adalah menghilangkan semua asumsi umum tersebut. Dengan menerapkan pelayanan prima berbasis kepuasan nasabah, akan menjadi peluang besar bagi peningkatan Loaneble Fund Bank MANDOM. Misal : Bank MANDOM menyediakan jasa layanan kredit dengan proses hanya 1 jam untuk administrasi layanan kredit personal dan 1 hari untuk layanan kredit usaha (karena harus dilakuykan observasi lapangan).

ü People : Salah satu sumber daya utama dari Bank adalah Sumber Daya Manusia dan Bank adalah Usaha yang berbasiskan kepercayaan, oleh karena itu karyawan yang berada di dalam Bank harus memiliki interigatas yang tinggi, dan khusus untuk karyawan di bagian kredit harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Bank MANDOM harus menerapkan budaya kerja pelayanan prima dan didukung pelatihan Komunikasi yang intens bagi seluruh karyawan kredit baik itu yang bekerja secara teknis dilapangan untuk mencari nasabah maupun yang bekerja di bagian administratif.

  • Selain itu Bank perlu melakukan analisis pencarian posisi Bank MANDOM dalam penyebaran kredit ke masyarakat juga ditentukan bagaimana posisi Bank tersebut, dengan melakukan analisis posisi dari bank maka dapat di follow up dengan rencana strategi, misal apabila posisinya sebagai market leader maka harus dilakukan upaya penjagaan konsistensi kepemimpinan pasar dengan terus berkembang. Bank MANDOM dengan tingkat LDR yang masih rendah (27.03%) dan dengan dana masyarakat yang terserap masih kecil (Rp 4,567,890,123.00) maka masih tergolong folower dalam industri perbankan sehingga langkah dalam posisioning akan lebih baik mengikuti tren yang berkembang di pasar saat ini, misal tren pemberian kredit dengan perhitungan berbasis syariah.

2. Bagaimana meningkatkan kualitas dan kuantitas fee based income

Fakta yang mengiringi :

  • Berdasarkan program Know Your Customer menunjukkan bahwa 15% nasabah dari Bank MANDOM cenderung memanfaatkan produk deposit bank tersebut, karena terkait dengan pelayanan lain yang diberikan oleh bank tersebut, seperti Bank Guarantee, Letter of Credit, Setoran ONH, dan berbagai fasilitas pelayanan lainnya. Sedangkan 5% nasabah lainnya merupakan nasabah corporate yang memanfaatkan produk deposit bank tersebut sebagai alternative media penyimpanan dan media investasi jangka menengah.
  • Pemberian jasa layanan perbankan yang cenderung dimanfaatkan para nasabah Bank MANDOM didominasi oleh fasilitas Real Time Gross Settlement dan Clearing sebesar 25%, Electronic Fund Transfer sebesar 20%, layanan setoran ONH 15%, Bank Guarantee 10%, Letter of Credit 8% serta 22% sisanya merupakan akumulasi dari berbagai fasilitas lain.

Berdasarkan fakta yang tertampil diatas maka stategi yang dapat direkomendasikan adalah :

Informasi umum Fee base Income (FBI) :

Fee Based Income adalah pendapatan bank diluar pendapatan bunga, dan industri perbankan di Indonesia belum terbiasa dengan penggarapan sisi FBI ini. Hingga era sebelum tahun 1990, industri perbankan lebih mengandalkan sisi pendapatan bunga (IBI). Perbankan swasta dan BUMN mulai melirik sisi ini tahun 1990. Ini pun pada awalnya hanya terbatas pada fee (komisi) yang dihasilkan dari produk konvensional-tradisional seperti aktivitas perkreditan dan juga berbagai komisi atas transaksi ekspor impor serta transaksi konvensional lainnya.

Namun seiring dengan kemajuan operasional bank, kebiasaan itu berangsur mengalami perubahan pesat. Berbagai transaksi perbankan di luar perkreditan mulai dirambah satu demi satu. Mulai dari transaksi jasa melalui mesin ATM seperti transfer uang, berbagai jasa pembayaran transaksi seperti transaksi pembayaran seperti listrik, telepon (termasuk seluler), air bersih, kartu kredit, phone banking, internet banking ataupun bentuk pembayaran cicilan lainnya. Intinya, bidang yang bisa menghasilkan fee bagi bank meluas dan digarap serius.

Strategi :

  • Saat ini trend yang tengah naik daun adalah FBI yang berhubungan dengan sekuritas. Seperti yang diketahui dari uraian permasalahan umum terlihat bahwa Bank MANDOM masih dikategorikan sebagai Bank Follower karena nilai dan masyarakat yang berhasil diserap masih cukup kecil. Oleh karena itu akan lebih baik Bank MANDOM mengikuti tren yang saat ini marak di pasar seperti menjadi agen pemasar reksa dana, yang berarti bank MANDOM akan mendapatkan komisi (fee) bulanan dari reksa dana tersebut.
  • Bank MANDOM akan lebih baik menambah jenis produk fee based incomenya seperti menjalankan peran yang mendukung berbagai transaksi yang berhubungan dengan surat-surat berharga (sekuritas) seperti investment banking, merchant banking, financial advisory, serta jasa custodian (simpan menyimpan dan jual beli saham/obligasi).
  • Bank MANDOM meningkatkan pelayanannya agar lebih baik dari bank lain terutama pada jenis produk FBI yang populer di nasabah Bank MANDOM sebagai salah satu core product dari Bank MANDOM. Misal penerapan peningkatan pelayanan dari Real Time Gross Settlement dan Clearing yang mencakup 25% dari total FBI agar lebih cepat dalam pelaksanaannya atau diberikan tarif yang murah dan diikuti dengan promosi yang gencar akan keistimewaan dari core product Bank MANDOM ini.

UJian Audit Perbankan dan Perbankan Elektro

Jawaban STUDY KASUS

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PERBANKAN

Audit Perbankan dan Electronic Banking

20 Maret 2010

KASUS 1

Flow diagram aliran dana

Berdasarkan gambar diatas (merupakan slide show yang diberikan pada saat perkuliahan) dapat dijabarkan bahwa Proses dari klring adalah :

Misal kliring terjadi antara nasabah Bank A yang melakukan transfer Pembayaran kepada nasabah Bank B, maka :

1. Bank A akan mengirim Nota Kredit Keluar kepada BI atas transaksi transfer pembayaran dalam bentuk Giro dari nasabah Bank A ke Nasabah Bank B

2. BI melakukan pengurangan saldo dari R/K Bank A yang ada di BI sejumlah transaksi pembayaran tersebut dan kemudian menambah R/K Bank B yang ada di BI sejumlah penerimaan transfer tersebut.

3. BI dengan menerbitkan Nota Kredit Masuk kepada Bank B yang menyatakan bahwa penambahan R/K Bank B di BI atas transaksi pembayaran nasabah Bank A kepada Nasabah Bank B

4. Bank B meneruskan Nota Kredit Masuk tersebut dengan penambahan saldo dari rekening Giro Nasabahnya tersebut.

Jurnal :

Pada Bank A

Pada saat terima perintah pembayaran dari Nasabah bank A untuk disetorkan ke Nasabah bank B

Giro Nasabah Bank A Rp. XXX,-

BI-Giro Rp. XXX,-

Pada Bank B

Pada saat telah diterimanya Nota Kredit Masuk dai BI

B I – Giro Rp. XXX,-

Giro – Rek. Tn. Sigit Rp. XXX,-

Perhitungan menang atau kalah kliring

Bank A

Bank B

Bukti Transfer Tn. Ali nominal Rp 3.000.000

Wesel Tn.Abdul nominal Rp 2.000.000

Nota Debet Bank B nominal Rp 13.000.000

Nota Kredit bank A Rp 14.000.000

Cek Nn Siska nominal Rp 4.000.000

B/G Tn. Abe nominal Rp 1.000.000

Maka perhitungan menang atau kalah kliring dari Bank A dan Bank B adalah :

Transaksi

Nominal

Bank A

Bank B

Bukti Transfer Tn. Ali

Rp 3.000.000

(-)Rp 3.000.000

(+)Rp 3.000.000

Nota Debet Bank B

Rp 13.000.000

(+)Rp 13.000.000

(-)Rp 13.000.000

Cek Nn Siska

Rp 4.000.000

(+)Rp 4.000.000

(-)Rp 4.000.000

Wesel Tn.Abdul

Rp 2.000.000

(-)Rp 2.000.000

(+)Rp 2.000.000

Nota Kredit bank A

Rp 14.000.000

(+)Rp 14.000.000

(-)Rp 14.000.000

B/G Tn. Abe

Rp 1.000.000

(-)Rp 1.000.000

(+)Rp 1.000.000

Jumlah

(+)Rp 25.000.000

(-)Rp 25.000.000

Hal ini dapat terjadi dengan asumsi tidak ada penolakan atas kliring.

Misalnya terjadi penolakan atas kliring dari transaksi Cek Nn Sisca dan Wesel Tn Abdul maka perhitungan menang atau kalah kliring dari Bank A dan Bank B adalah:

Transaksi

Nominal

Bank A

Bank B

Bukti Transfer Tn. Ali

Rp 3.000.000

(-)Rp 3.000.000

(+)Rp 3.000.000

Nota Debet Bank B

Rp 13.000.000

(+)Rp 13.000.000

(-)Rp 13.000.000

Nota Kredit bank A

Rp 14.000.000

(+)Rp 14.000.000

(-)Rp 14.000.000

B/G Tn. Abe

Rp 1.000.000

(-)Rp 1.000.000

(+)Rp 1.000.000

Jumlah

(+)Rp 23.000.000

(-)Rp 23.000.000



Mekanisme pengiriman uang Tabungan Nn Vivi kepada Nn Tinche

Pengiriman uang dari Tabungan Nn. Vivi (Bank Kenyot – Wonogiri), melalui Bank Timul – Jakarta dan Bank Jeki – Mataram, kepada Tabungan Ny. Tinche (BPD Attambua – Attambua).

Asumsi :

- bahwa Bank Kenyot memiliki kantor cabang/pusat di Jakarta

- bahwa Bank Timbul memiliki kantor cabang/pusat di Mataram

- Bahwa Bank Jeki memiliki kantor cabang/pusat di attambua


Jurnal Transaksi :

Pada Bank Kenyot Wonogiri menuju Bank Kenyot Jakarta

Tabungan Nn Vivi Rp XXX

RAK Rp XXX

Pada Bank Kenyot Jakarta menuju Bank Timbul Jakarta

Pada Bank Kenyot

RAK Rp XXX

R/K pada BI Rp XXX

Pada Bank Timbul

R/K pada BI Rp XXX

RAK Rp XXX

Pada Bank Bank Timbul Jakarta menuju Bank Timbul Mataram

Tidak ada jurnal karena hanya transaksi antar cabang

Pada Bank Timbul Mataram menuju Bank Jeki Mataram

Pada Bank Timbul

RAK Rp XXX

R/K pada BI Rp XXX

Pada Bank Jeki

R/K pada BI Rp XXX

RAK Rp XXX

Pada Bank Bank Jeki Mataram menuju Bank Jeki Attambua

Tidak ada jurnal karena hanya transaksi antar cabang

Pada Bank Jeki Attambua menuju Bak BDP Attambua

Pada Bank Timbul

RAK Rp XXX

R/K pada BI Rp XXX

Pada Bank BPD Attambua

R/K pada BI Rp XXX

Tabungan Ny Tinche Rp XXX

Mekanisme pengiriman uang antar Negara

engiriman uang antar negara dari Tn. Said (Bank of Saudi – Riyadh) kepada Nn. Tessi (Bank Loro Lopo – Wonosari), melalui Bank Siti Jakarta


Mekanisme yang terjadi berdasarkan gambar diatas adalah bahwa Bank of Saudi melakukan transaksi payment order dengan menggunakan jasa bank korespondensi yaitu Bank Siti Jakarta, dan bank siti Jakarta kemudian melakukan transfer kapada Bank Siti cabang Wonosari (diasumsikan Bank Siti memiliki kantor cabang di wonosari). Setelah dilakukan transfer maka dilakukan kliring antara Bank Siti Wonosari dengan Bank Loro Lopo Wonosari untuk kemudian pengiriman uang tersebut dimasukkan kedalam rekening Tn Joko.

Atau Bank Of Saudi menjalankan transaksi tersebut dengan menerbitkan Bank Draff yang dijamin oleh Bank Siti Jakarta untuk kemudian Bank Siti mengirimkan langsung Bank Draff tersebut kepada Tn Joko (bisa melalui jasa Pos) untuk kemudian Tn Joko dapat mencairkan langsung (karena Atas Unjuk).

KASUS II

Perhitungan Cost Of Fund

Neraca Bulanan

Bank Jerry Jogjakarta

1 Januari 2010

(dalam jutaan Rupiah)

Asset

Liabilities

Kas

125

Giro

750

R/K pada BI

175

Tabungan

1.500

Deposito

250

Kredit Investasi

750

Kredit Konsumsi

1250

Obligasi

150

KUK

200

Pinjaman Holding

350

Pinjaman Call Money

250

Aktiva Lain

750

Modal

500

Total Asset

350

Total Liabilities

3.500

Tanggal

Tabungan (%)

Giro (%)

Deposito (%)

01/01/2010

14,50% p.a.

6,00% p.a.

16,10% p.a.

10/01/2010

15,00% p.a.

6,30% p.a.

17,00% p.a.

15/01/2010

14,75% p.a.

6,45% p.a.

16,35% p.a.

25/01/2010

15.25% p.a.

6.80% p.a.

16,75% p.a.

Transaksi serta Mutasi Tabungan dan Giro

Nn. Jean (Tabungan)

Tanggal

Kredit

Debet

Saldo (Rp)

Bunga

2

Rp 25.000.000

Rp 25.000.000

-

8

Rp 15.000.000

Rp 40.000.000

Rp 59.589

12

Rp5.000.000

Rp 35.000.000

Rp 65.753

15

Rp 30.000.000

Rp 65.000.000

Rp 42.432

17

Rp3.000.000

Rp 62.000.000

Rp 52.534

17

Rp3.000.000

Rp 59.000.000

Rp -

21

Rp 2.000.000

Rp 61.000.000

Rp 95.370

25

Rp5.000.000

Rp 56.000.000

Rp 197.205

25

Rp4.000.000

Rp 52.000.000

Rp 101.945

25

Rp2.000.000

Rp 50.000.000

Rp -

26

Rp 15.000.000

Rp 65.000.000

Rp 21.726

26

Rp 5.000.000

Rp 70.000.000

Rp 20.890

26

Rp 5.000.000

Rp 75.000.000

Rp -

27

Rp5.000.000

Rp 70.000.000

Rp 29.247

31

Rp 70.000.000

Rp 188.014

Total Biaya Bunga

Rp 874.705

PPh 10%

Rp 87.471

Biaya Bunga Bersih

Rp 787.235

Tuan Anton (Tabungan)

Tanggal

Kredit

Debet

Saldo (Rp)

Bunga

3

Rp 25.000.000

Rp 25.000.000

-

7

Rp 15.000.000

Rp 40.000.000

Rp 39.726

12

Rp 5.000.000

Rp 35.000.000

Rp 82.192

12

Rp 3.000.000

Rp 32.000.000

Rp -

17

Rp 3.000.000

Rp 35.000.000

Rp 64.658

20

Rp 3.000.000

Rp 38.000.000

Rp 42.432

22

Rp 5.000.000

Rp 33.000.000

Rp 30.712

22

Rp 4.000.000

Rp 29.000.000

Rp -

22

Rp 2.000.000

Rp 27.000.000

Rp -

24

Rp 30.000.000

Rp 57.000.000

Rp 21.822

24

Rp 30.000.000

Rp 27.000.000

Rp -

26

Rp 5.000.000

Rp 22.000.000

Rp 47.630

31

Rp 22.000.000

Rp 55.151

Total Biaya Bunga

Rp 384.322

PPh 10%

Rp 38.432

Biaya Bunga Bersih

Rp 345.890

Tuan Joni (Tabungan)

Tanggal

Kredit

Debet

Saldo

Bunga

1

Rp 25.000.000

Rp 25.000.000

-

5

Rp 15.000.000

Rp 40.000.000

Rp 39.726

12

Rp 5.000.000

Rp 35.000.000

Rp 115.068

12

Rp 3.000.000

Rp 38.000.000

Rp -

20

Rp 25.000.000

Rp 60.000.000

Rp 113.151

20

Rp 3.000.000

Rp 57.000.000

Rp -

21

Rp 5.000.000

Rp 52.000.000

Rp 24.247

21

Rp 4.000.000

Rp 48.000.000

Rp -

21

Rp 2.000.000

Rp 46.000.000

Rp -

26

Rp 5.000.000

Rp 41.000.000

Rp 96.096

31

Rp 41.000.000

Rp 102.781

Total Biaya Bunga

Rp 388.288

PPh 10%

Rp 38.829

Biaya Bunga Bersih

Rp 349.459

Nn. Dita (Giro)

Tanggal

Kredit

Debet

Saldo (Rp)

Bunga

1

Rp 125.000.000

Rp 125.000.000

-

5

Rp 30.000.000

Rp 95.000.000

Rp 82.192

12

Rp 30.000.000

Rp 65.000.000

Rp 114.781

13

Rp 75.000.000

Rp 140.000.000

Rp 11.219

20

Rp 25.000.000

Rp 115.000.000

Rp 173.178

21

Rp 4.000.000

Rp 119.000.000

Rp 20.322

22

Rp 4.000.000

Rp 123.000.000

Rp 21.029

26

Rp 25.000.000

Rp 148.000.000

Rp 339.068

31

Rp 148.000.000

Rp 257.096

Total Biaya Bunga

Rp 761.789

PPh 10%

Rp 76.179

Biaya Bunga Bersih

Rp 685.610

Deposito :

Tn Rince sebesar Rp 5.000.000 pada tanggal 25 januari 2010 sehingga bunga atas deposito (16,75%)

bunga deposito = (Rp 5.000.000 x 16,75%)/365 hari = Rp 2.295

PPh 10% sehingga bunga deposito sebesar = Rp 2.065

Saldo Awal Bulan Februari rekening tabungan di Bank Jerry

= Saldo awal tabungan per 1 januari 2010 + tambahan jumlah tabungan bulan januari 2010

= Rp 1.500.000.000 + Rp 133.000.000

= Rp 1.830.000.000

Transaksi dan Mutasi Kliring

Tansaksi

Nominal

Bank Yengki

Bank Zinta

Bank Jerry

Cek Tn. Ali

5.000.000,00

(+) 5000000

(-) 5000000

Bilyet Giro PT. L

5.000.000,00

(-) 5000000

(+) 5000000

Bilyet Giro PT. G

7.500.000,00

(-) 7500000

(+) 7500000

Bilyet Giro PT. K

7.500.000,00

(-) 7500000

(+) 7500000

Cek Tn. Misro

6.000.000,00

(+) 6000000

(-) 6000000

Bilyet Giro PT. H

5.500.000,00

(-) 5500000

(+) 5500000

Jumlah

-7.500.000,00

-7.000.000,00

14.500.000,00

Cek Tn. Said

4.000.000,00

(-) 4000000

(+) 4000000

Cek Nn. Tethi

5.500.000,00

(-) 5500000

(+) 5500000

Bilyet Giro PT. Q

3.000.000,00

(+) 3000000

(-) 3000000

Bilyet Giro PT. T

7.500.000,00

(+) 7500000

(-) 7500000

Bilyet Giro PT. V

6.500.000,00

(+) 6500000

(-) 6500000

Cek Ny. Liu Kim Hwa

4.000.000,00

(-) 4000000

(+) 4000000

Bilyet Giro PT. S

5.500.000,00

(+) 5500000

(-) 5500000

Jumlah

9.000.000,00

-1.000.000,00

-8.000.000,00

Cek Nn. Nia

5.500.000,00

(+) 5500000

(-) 5500000

Bilyet Giro PT. B

3.000.000,00

(-) 3000000

(+)3000000

Bilyet Giro PT. M

7.500.000,00

(-) 7500000

(+) 7500000

Bilyet Giro PT. J

6.500.000,00

(+) 6500000

(-) 6500000

Cek Ny. Yati

6.000.000,00

(-) 6000000

(+) 6000000

Jumlah

500.000,00

-5.500.000,00

5.000.000,00

Jumlah Keseluruhan

2.000.000,00

-13.500.000,00

11.500.000,00

Jurnal :

Kliring antara Bank Yengki, Bank Zinta Ke Bank Jerry

Cek Tn Ali

Pada Bank Yengki

Pada saat terima cek dari nasabah Bank Jerry

Warkat Kliring Rp. 5.000.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 5.000.000

Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.

B I – Giro Rp. 5.000.000

Warkat Kliring Rp. 5.000.000

Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil

B I – Giro Rp. 5.000.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 5.000.000

Pada Bank Jerry

Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Tn. Ali) akan membebankan rekening Tn. Ali dengan jurnal sbb :

Giro – Rek. Tn. Ali Rp. 5.000.000

B I – Giro Rp. 5.000.000

Bilyet Giro PT.L

Pada bank Yengki

Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.L

Giro – PT.L Rp. 5.000.000

B I – Giro Rp. 5.000.000

Pada bank Jerry

Pada saat menerima warkat

B I – Giro Rp. 5.000.000

Giro – Nasabah penerima B/G Rp. 5.000.000

Bilyet Giro PT.G

Pada bank Yengki

Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.G

Giro – PT.G Rp. 7.500.000

B I – Giro Rp. 7.500.000

Pada bank Jerry

Pada saat menerima warkat

B I – Giro Rp. 7.500.000

Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 7.500.000

Bilyet Giro PT.K

Pada bank Zinta

Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.K

Giro – PT.G Rp. 7.500.000

B I – Giro Rp. 7.500.000

Pada bank Jerry

Pada saat menerima warkat

B I – Giro Rp. 7.500.000

Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 7.500.000

Cek Tn Misro

Pada Bank Zinta

Pada saat terima cek dari nasabah Bank Jerry

Warkat Kliring Rp. 6.000.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 6.000.000

Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.

B I – Giro Rp. 6.000.000

Warkat Kliring Rp. 6.000.000

Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil

B I – Giro Rp. 6.000.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 6.000.000

Pada Bank Jerry

Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Tn. Misro) akan membebankan rekening Tn. Misro dengan jurnal sbb :

Giro – Rek. Tn. Ali Rp. 6.000.000

B I – Giro Rp. 6.000.000

Bilyet Giro PT.H

Pada bank Zinta

Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.H

Giro – PT.H Rp. 5.500.000

B I – Giro Rp. 5.500.000

Pada bank Jerry

Pada saat menerima warkat

B I – Giro Rp. 5.500.000

Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 5.500.000

Kliring antara Bank Zinta, Bank Jerry ke Bank Yengki,

Cek Tn Said

Pada Bank Zinta

Pada saat terima cek dari nasabah Bank Yengki

Warkat Kliring Rp. 4.000.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 4.000.000

Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.

B I – Giro Rp. 4.000.000

Warkat Kliring Rp. 4.000.000

Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil

B I – Giro Rp. 4.000.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 4.000.000

Pada Bank Yengki

Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Tn. Said) akan membebankan rekening Tn. Said dengan jurnal sbb :

Giro – Rek. Tn. Said Rp. 4.000.000

B I – Giro Rp. 4.000.000

Cek Nn Tethi

Pada Bank Zinta

Pada saat terima cek dari nasabah Bank Yengki

Warkat Kliring Rp. 5.500.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 4.000.000

Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.

B I – Giro Rp. 5.500.000

Warkat Kliring Rp. 5.500.000

Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil

B I – Giro Rp. 5.500.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 5.500.000

Pada Bank Yengki

Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Nn Tethi) akan membebankan rekening Nn Tethi dengan jurnal sbb :

Giro – Rek. Tn. Said Rp. 5.500.000

B I – Giro Rp. 5.500.000

Bilyet Giro PT.Q

Pada bank Zinta

Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.Q

Giro – PT.H Rp. 3.000.000

B I – Giro Rp. 3.000.000

Pada bank Yengki

Pada saat menerima warkat

B I – Giro Rp. 3.000.000

Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 3.000.000

Bilyet Giro PT.T

Pada bank Zinta

Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.T

Giro – PT.T Rp. 7.500.000

B I – Giro Rp. 7.500.000

Pada bank Yengki

Pada saat menerima warkat

B I – Giro Rp. 7.500.000

Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 7.500.000

Bilyet Giro PT.V

Pada bank Jerry

Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.V

Giro – PT.T Rp. 6.500.000

B I – Giro Rp. 6.500.000

Pada bank Yengki

Pada saat menerima warkat

B I – Giro Rp. 6.500.000

Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 6.500.000

Cek Nn Liu Kim Hwa

Pada Bank Jerry

Pada saat terima cek dari nasabah Bank Yengki

Warkat Kliring Rp. 4.000.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 4.000.000

Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.

B I – Giro Rp. 4.000.000

Warkat Kliring Rp. 4.000.000

Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil

B I – Giro Rp. 4.000.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 4.000.000

Pada Bank Yengki

Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Nn Liu Kim Hwa) akan membebankan rekening Nn Liu Kim Hwa dengan jurnal sbb :

Giro – Rek. Liu Kim Hwa Rp. 4.000.000

B I – Giro Rp. 4.000.000

Bilyet Giro PT.S

Pada bank Jerry

Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.S

Giro – PT.T Rp. 5.500.000

B I – Giro Rp. 5.500.000

Pada bank Yengki

Pada saat menerima warkat

B I – Giro Rp. 5.500.000

Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 5.500.000

Kliring antara Bank Jerry, Bank Yengki ke Bank Zinta,

Cek Tn Said

Pada Bank Jerry

Pada saat terima cek dari nasabah Bank Zinta

Warkat Kliring Rp. 5.500.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 5.500.000

Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.

B I – Giro Rp. 5.500.000

Warkat Kliring Rp. 5.500.000

Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil

B I – Giro Rp. 5.500.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 5.500.000

Pada Bank Zinta

Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Nn Nia) akan membebankan rekening Nn Nia dengan jurnal sbb :

Giro – Rek. Nn Nia Rp. 5.500.000

B I – Giro Rp. 5.500.000

Bilyet Giro PT.B

Pada bank Jerry

Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.B

Giro – PT.B Rp. 3.000.000

B I – Giro Rp. 3.000.000

Pada bank Zinta

Pada saat menerima warkat

B I – Giro Rp. 3.000.000

Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 3.000.000

Bilyet Giro PT.M

Pada bank Jerry

Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.M

Giro – PT.M Rp. 7.500.000

B I – Giro Rp. 7.500.000

Pada bank Zinta

Pada saat menerima warkat

B I – Giro Rp. 7.500.000

Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 7.500.000

Bilyet Giro PT.J

Pada bank Yengki

Pada saat menerima amanat dan warkat dari PT.J

Giro – PT.J Rp. 6.500.000

B I – Giro Rp. 6.500.000

Pada bank Zinta

Pada saat menerima warkat

B I – Giro Rp. 6.500.000

Giro - Nasabah penerima B/G Rp. 6.500.000

Cek Nn Yati

Pada Bank Yengki

Pada saat terima cek dari nasabah Bank Zinta

Warkat Kliring Rp. 6.000.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 6.000.000

Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Warkat Kliring.

B I – Giro Rp. 6.000.000

Warkat Kliring Rp. 6.000.000

Transaksi tersebut dapat saja di catat secara langsung pada saat dinyatakan Kliring berhasil

B I – Giro Rp. 6.000.000

Giro – Rek penerima cek Rp. 6.000.000

Pada Bank Zinta

Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (Nn Yati) akan membebankan rekening Nn Yati dengan jurnal sbb :

Giro – Rek. Nn Yati Rp. 6.000.000

B I – Giro Rp. 6.000.000

SD = Rp 70.000.000 + Rp 22.000.000 + Rp 41.000.000
= Rp 133.000.000

DP = Rp 0

TD = Rp 5.000.000

DD = Rp 148.000.000

TIP = Rp 787.235 + Rp 345.890 + Rp 349.459 + Rp 685.610 + Rp 2.065

= Rp 2.168.194

COF =

2,170,259

133.000.000 + 5.000.000 + 148.000.000

= 0.76%

COF ini merupakan COF yang terjadi di Bulan Januari saja (Per Bulan) , misalnya dengan asumsi bahwa pola seperti ini terus digunakan sampai akhir tahun maka secara umum tingkat COF tahunan akan menjadi = 0.76% x 12 bulan = 9.11%

Berdasarkan COF tersebut maka Perhitungan Pendapatan

Berdasarkan Perhitungan COF tersebut maka diasumsikan Bank Jerry menetapkan spread atau % profit margin sebesar 3% maka suku bunga Pinjaman akan menjadi sebesar 12.11%.

Maka nilai dari Pendapatan yang akan diraih oleh Bank Jerry adalah :

Perhitungan Bunga R/K pada BI, seperti yang tercantum PBI No 10/19/PBI/2008 yang mengenai Giro Wajib Minimum sebesar 7.5% dari Dana Pihak Ketiga, sehingga GWM Bank Jerry pada bulan Januari 2010 adalah sebesar

= 7.5% x (jumlah Giro+jumlah Tabungan+Jumlah Deposito)

= 7.5% x (Rp 750.000.000 + Rp 1.500.000.000 + Rp 250.000.000)

= Rp 187.500.000

Sehingga tidak terdapat kelebihan Giro Bank Jerry pada BI yang akan mendapat bunga dari BI tetapi malah Bank Jerry mengalami kekurangan dalam Giro Wajib Minimun yang seseuai dengan regulasi BI.

Perhitungan keseluruhan pendapatan yang akan diraih Bank Jerry Jogja :

(asumsi bahwa bunga yang dibebankan pada Kredit Investasi, Kredit Konsumsi, KUK dan Pinjaman Call Money adalah sama besarnya yaitu menggunakan 12.11%)

= 12.11% x (jumlah Kredit Investasi+Kredit Konsumsi+KUK)

= 12.11% x (Rp 750.000.000 + Rp 1.250.000.000 + Rp 200.000.000)

= Rp 266.420.000 per tahun

= Rp 22.201.667 per bulan